Tiba –
tiba aku terbangun dari tidur gelapku. Tidur tanpa mimpi. Jam dinding masih
menunjukkan pukul 1 dini hari. kepalaku
terasa pening dan perutku meraung – raung. Aku berusaha memejamkan mata, tetapi
tetap tak bisa. Terpaksa kulangkahkan kakiku ke arah dapur dan mencari makanan
yang mungkin bisa menganjal peruku yang liar ini. ada beberapa pisang masih
tergeletak dimeja. Aku lahap mereka
tanpa pikir panjang. Setelah kurasa cukup aku hentikan makanku. Aku kembali
ketempat tidur dan dengan sekejab kembali tertidur dengan pulas
------
Matahari
telah bersinar dilangit. Kami berbondong – bondong kelapangan untuk mengikuti
pelajaran olahraga. Hari ini tes lari. Kami harus mengitari bundaran tugu 1
kali. kami melakukan pemanasan dengan gerakan – gerakan senam dasar dan mengelilingi
lapangan sebanyak 5 kali. belum tes lari saja, nafasku telah tak beraturan. Aku langkahkan kaki menuju bundaran tugu. Duduk
– duduk di trotoar sambil menunggu giliran lari yang dilakukan 5 orang secara
bergilir. Tiba – tiba giliranku tiba. Aku lihat teman – temanku yang akan
berlari bersama. Semuanya laki – laki. Nela terlambat dan harus mendapatkan
ceramah dari Kepala Sekolah di depan gerbang sekolah. sehingga dia tak bisa ikut
lari dan meninggalkanku berlari bersama laki – laki yang tak mungkin bisa aku
tandingi kekuatannya. Adit, Tachul, dan Udin telah bersiap- siap. Go........
kamipun mulai berlari.kulihat mereka bertiga berlari dengan cepatnya. Dalam waktu
yang singkat aku telah tertinggal jauh dari mereka. Aku hanya bisa pasrah dan
berusaha berlari secepat yang aku bisa.
Aku telah
setengah perjalanan dan mereka telah hampir sampai garis finish. Huft,,,,
memang aku bukan pelari yang hebat. Aku berlari ditengah kelompok kuda dan aku
hanyalah seekor keledai yang tak bisa berlari kencang. Akhirnya aku sampai
garis finish dengan waktu yang tak begitu mengecewakan. Rasanya dada ini ingin
meledak karena nafas yang tak karuan. Kaki ini sudah lemas tak ingin lagi
berjalan. Aku baringkan diriku dipinggir dan kupenjamkan mata sejenak mencari
ketenangan. Aku ambil botol minum yang telah aku bawa. Air mengalir
dikerongkonganku, menyegarkan. Alhamdulillah.
Pelajaran
kembali berlanjut. Rasanya sudah malas dan sangat mengantuk. Hari masih pagi,
tetapi semangatku sudah tak lagi pagi hari. aku hanya menyimak presentasi kimia
sekedarnya saja tanpa bisa memikirkan pertanyaan yang bisa aku ajukan. Biologipun
tak kalah mengantuknya, ditambah lagi aura kantuk yang ditularkan teman
sebelahku, menambah beratnya mata untuk sekedar membuka dan melihat apa yang
dijelaskan guruku.
Sampai
pulang sekolah tak ada yang istimewa. Aku jalani hari ini dengan biasa – biasa saja
tanpa semangat yang berlebihan. aku ingin pulang dan merebahkan tubuh yang
telah lelah ini. tetapi tugas – tugas masih menungguku. Mengantri untuk aku
kerjakan.
--------
Berita buruk
datang dari tim badhminton putra Indonesia. mereka harus kandas ditangan Jepang
sebelum babak semi final. Aku turut kecewa dengan hasil yang mereka dapatkan. Hari
ini sejarah mengukirnya. Indonesia tak masuk semi final di Piala Thomas Cup
2012. Masih ada harapan untuk tim putri. Aku liat di depan layar kaca, mereka
berusaha dengan sekuat tenaga. Sering sekali mereka melakukan kesalah sendiri
yang menguntungkan lawan. Walaupun aku tak yakin mereka menang, semua ini belum
berakhir. Semua bisa terjadi. Kuharap mereka bisa mendapatkan hasil yang
terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar