Matahari bersinar dibalik awan
Menyongsong langkah kaki yang telah mulai melangkah
Tanah basah karena awan yang menumpahkan tangis
Seketika kering tak berbekas
Udara pagi dingin menusuk kulit
Dilapisi kabut tipis yang menghalangi pandangan
Langkah kakinya tak pernah berhenti
Lama kelamaan malah semakin mantap
Terus berlari tanpa belas kasihan
Padahal peluh sudah membanjiri raga
Nafas naik turun tak karuan
Kaki lelah tak ingin lagi melangkah
Tetapi apa daya seluruh raga
Jika sang pemiliknya masih belum menghendaki
Terus berlari dan berlari
Pikiran memang keras kepala
Tetap ingin melangkah tak kenal lelah
Padahal sudah tahu bahwa badan tak kuat
Tetapi jika pikiran tak keras kepala
Bagaimana jiwa dan raga akan kuat
Jiwa akan melayang – layang bebas
Dan raga lemah tak berdaya
Dibawah semangat nan mengebu –gebu
Sang pelari terus melaju
Menembus waktu, melampaui batas
Meninggalkan masa lalu, menyongsong masa depan
Hingga akhir batas terlihat di depan mata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar