Wait

Aku berhenti sejenak atau bahkan terlalu lama. Di sebuah lorong panjang dan gelap. Berhentilah aku disana. Ada sebuah kursi nyaman, terkadang juga menyiksa. Aku duduk menunggu. Dalam kesunyian. Suaraku mengema, dalam kesendirian. Menunggu…. Menunggu… dan terus begitu. Tanpa tahu apakah yang ditunggu akan datang menjemput. Tetapi gelap tak pernah mengalahkanku. Sebuah lilin masih terus menyala memberikan harapan. Mampukah engkau melihat nyalanya ? mungkin ini terlalu samar.