Kita terbelenggu dalam diam. Aku mau memulai, tapi tetap
ditempat. Tak sedikitpun melangkah. Aku tak mau mengaku bahwa aku rindu. Kita
terperangkap dalam rindu masing – masing, yang lama kelamaan membelit dan mulai
mencekik. Menyiksa setiap malam yang kita habiskan, berjauhan, masih dalam
langit yang sama. Kita dengan ego masing – masing, tak berani menyuarakan hati.
Tetapi ini adalah sebuah proses, proses menjaga hati masing – masing. Kita
hanya memberi isyarat – isyarat lewat kode – kode ciptaan kita. Takkan ada
satupun yang akan paham. Kita menunggu waktu memberi kesempatan yang terbaik. Kita
menunggu takdir yang berbicara. Kita akan selalu dalam diam. Tersenyum,
tersiksa, menangis, dalam diam, dalam kesendirian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Rabu, 07 November 2012
Dalam Diam
Kita terbelenggu dalam diam. Aku mau memulai, tapi tetap
ditempat. Tak sedikitpun melangkah. Aku tak mau mengaku bahwa aku rindu. Kita
terperangkap dalam rindu masing – masing, yang lama kelamaan membelit dan mulai
mencekik. Menyiksa setiap malam yang kita habiskan, berjauhan, masih dalam
langit yang sama. Kita dengan ego masing – masing, tak berani menyuarakan hati.
Tetapi ini adalah sebuah proses, proses menjaga hati masing – masing. Kita
hanya memberi isyarat – isyarat lewat kode – kode ciptaan kita. Takkan ada
satupun yang akan paham. Kita menunggu waktu memberi kesempatan yang terbaik. Kita
menunggu takdir yang berbicara. Kita akan selalu dalam diam. Tersenyum,
tersiksa, menangis, dalam diam, dalam kesendirian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar