Kulihat dikejauhan, bayang – bayang hitam itu berdiri di atas tiang dengan angkuhnya. Matanya merah menyala dan kulihat giginya menyeringai kepadaku dan menghilang tertelan kegelapan. Aku merasa semakin was – was dan mempercepat langkahku. Kudengar samar – samar langkah kaki yang bergemerisik di belakangku. Bulu kudukku menegang. Semakin kupercepat langkah kakiku. Tetapi sosok itu malah semakin cepat. Kulihat di bawah terangnya rembulan, bayang – bayang itu semakin mendekat kepadaku dengan mata merahnya yang menyala - nyala. Bayangan itu ! aku berlari dan tak kuasa menahan rasa takutku yang menjadi – jadi. karena semakin gelapnya suasana tanpa kusadari ada jurang yang mengangga lebar dan aku tak bisa menurunkan kecepatan kakiku, dan.....
Itu tadi merupakan cuplikan salah satu cerpen yang sedang kugarap, dan sayangnya ditengah proses pengerjaan saya bingung membuat alur cerita. sepertinya terlalu banyak skenario dalam pikiran yang berebut untuk dikelurkan. Alhasil ide tulisan ngadat di tengah jalan. jari - jari mogok ngetik. pikiran butuh pencerahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar