banyak para ahli yang mencoba membahas masalah deja vu ini secara ilmiah. ada yang mengatakan bahwa deja vu ini memang peristiwa yang sudah dialami sebelumnya dalam realitas maupun dalam mimpi. ini sesuai dengan artinya yang pernah melihat. tetapi pendapat ini disanggah oreh para pakar, termasuk orang - orang yang pernah mengalaminya. karena tak mungkin manusia sendiri dapat melupakan dengan mudah peristiwa yang pernah dialaminya.
penjelasan yang lainya, adalah deja vu merupakan penundaan penglihatan. bahwa sebelum mata melihat kejadian tersebut, sebenarnya realitas itu sudah sampai ke otak terlebih dahulu beberapa menit sebelumnya. karena otak dapat berkomunikasi dengan dunia luar seperti pemancar radio dan antena penerimanaya. tetapi ini juga di bantah, karena dalam penelitian oleh Akira O'Connor bersama timnya dari Universitas of Leeds, Inggris dibuktikan bahwa orang butapun bisa mengalami deja vu berupa penciuman, peraba, dan pendengaran.
lalu hari ini saya mendapatkan konsep deja vu lagi, bahwa deja vu merupakan kekonsletan otak kita. seperti saat kita melihat sesuatu dan otak memproses gambaran tersebut, dalam waktu yang hampir bersamaan ada memori otak kita yang menabrak dan membuat otak kita sedikit konslet. kalau saya pribadi, kurang paham dengan teori ini.
sedangkan teori yang lainnya mengatakan, bahwa deja vu sebenarnya adalah peristiwa yang memang telah benar - benar terjadi di "dunia paralel". karena semua peristiwa itu sebenarnya sudah ada dan tersimpan di dalam Kitab induk alam semesta yaitu Lauh Mahfuzh. yang telah diciptakan oleh Allah sang Pencipta alam semesta.
mungkin dengan pernyataan -pernyataan diatas, kita semua bingung memahami bagaimana deja vu ini terjadi. deja vu ini merupakan sebuah rahasia yang mungkin akan selalu berkembang penjelasannya, dan mungkin saja sebuah rahasia yang tak akan tersingkap dari selubungnya. semuanya hanya kembali kepada Allah yang Maha Mengetahui segala sesuatu. sesungguhnya segala kebenaran hanyalah milikNya semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar