Pages

Rabu, 14 Maret 2012

Feeling

Seberapa lamapun waktu berlalu

Sejauh apapun aku melangkah

Dan seliar apapun pikiranku berkelana

Pada akhirnya hanya dirimu yang kutemui


Malam itu,

Ditengah hembusan angin yang menamparku

Disaat derai hujan jatuh ke bumi

Rindu itu kembali merasuk

Dirimu kembali memenuhi pikiran

Menyesakkan dada tanpa bisa ditahan lagi


Malam itu,

Tanpa ingin aku akui

Buliran bening itu membasahi pelupuk mata

Jatuh bebas membasahi wajah

Menguras segala emosi di dada

Melumpuhkan segala perasaan di hati


Malam itu,

Seberapa besarnya rinduku padamu

Aku menyadarinya,

Kau hanya bayangan semu

Yang tak mungkin ada dihadapan

Kau hanya harapan kosong

Yang tak mungkin diraih

Kau pintu hati yang tertutup rapat

Tanpa bisa ku buka

Kau hanya fatamorgana

Yang terlihat indah di kejauhan

Tapi tak lebih dari pisau tajam yang menyakitkan


Jika memang cinta ini salah

Tetapi mengapa hati ini selalu untuk cinta

Akhirnya aku menyadari,

Kau bukanlah untukku

Kau hanyalah mimpi – mimpi indahku

Di kala tidur lelapku

Dan menjadi kenyataan pahit

Di kala kesadaranku


it's just a faint feeling

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 14 Maret 2012

Feeling

Seberapa lamapun waktu berlalu

Sejauh apapun aku melangkah

Dan seliar apapun pikiranku berkelana

Pada akhirnya hanya dirimu yang kutemui


Malam itu,

Ditengah hembusan angin yang menamparku

Disaat derai hujan jatuh ke bumi

Rindu itu kembali merasuk

Dirimu kembali memenuhi pikiran

Menyesakkan dada tanpa bisa ditahan lagi


Malam itu,

Tanpa ingin aku akui

Buliran bening itu membasahi pelupuk mata

Jatuh bebas membasahi wajah

Menguras segala emosi di dada

Melumpuhkan segala perasaan di hati


Malam itu,

Seberapa besarnya rinduku padamu

Aku menyadarinya,

Kau hanya bayangan semu

Yang tak mungkin ada dihadapan

Kau hanya harapan kosong

Yang tak mungkin diraih

Kau pintu hati yang tertutup rapat

Tanpa bisa ku buka

Kau hanya fatamorgana

Yang terlihat indah di kejauhan

Tapi tak lebih dari pisau tajam yang menyakitkan


Jika memang cinta ini salah

Tetapi mengapa hati ini selalu untuk cinta

Akhirnya aku menyadari,

Kau bukanlah untukku

Kau hanyalah mimpi – mimpi indahku

Di kala tidur lelapku

Dan menjadi kenyataan pahit

Di kala kesadaranku


it's just a faint feeling

Tidak ada komentar:

Posting Komentar