Pages

Senin, 08 Juli 2013

Mimpi, Dunia Ilusi

Ketika malam memelukku dengan selimutnya yang dingin. Mataku mulai terserang kantuk tak terampuni . Dan akupun mulai memejamkan mata. Kegelapan menggantikan terangnya dunia. Aku terus memejamkan mata. Memaksa mataku untuk segera tertidur. Tetapi entah mengapa aku tak pernah sadar kapan aku mulai tertidur. Aku tak pernah tahu bagaimana aku bisa jatuh tertidur. Yang aku tahu aku hanya tertelan ke dalam dunia mimpiku, yang terkadang menjadi dunia yang kuidam – idamkan atau bahkan menjadi sebuah bencana. Aku terlempar ketengah – tengah konflik yang tak pernah aku pahami. Semuanya berputar – putar di sekelilingku. Orang – orang yang kukenal maupun yang tak pernah kulihat sebelumnya. Aku tak pernah tahu apa penyebab semua kegaduhan ini. Aku hanya terus saja mengikuti alur cerita seakan – akan aku tahu segalanya. Di sini aku tak bisa mengendalikan diri. Ketika aku terus berlari mengikuti apa yag sedang terjadi, tiba – tiba semuanya berubah. Konflik berganti lagi. aku melompat – lompat terus, menjadi tokoh dalam setiap cerita hanya dalam hitungan jam. Tak pernah ada penyelesaian  dalam dunia itu. Konflik hanya dibiarkan menjadi konflik. Tanpa pernah ada awal dan akhir. Selalu berakhir dengan kembalinya aku ke dalam kenyataan. Lalu di manakah dunia yang semalam aku arungi? Terkadang aku ingin tahu kelanjutan kehidupan itu, atau tepatnya ilusi diriku di dunia itu. Tetapi aku tak pernah lagi sanggup menemukannya walaupun aku berulang kali memejamkan mata dan jatuh ke dalam ketidak sadaran. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senin, 08 Juli 2013

Mimpi, Dunia Ilusi

Ketika malam memelukku dengan selimutnya yang dingin. Mataku mulai terserang kantuk tak terampuni . Dan akupun mulai memejamkan mata. Kegelapan menggantikan terangnya dunia. Aku terus memejamkan mata. Memaksa mataku untuk segera tertidur. Tetapi entah mengapa aku tak pernah sadar kapan aku mulai tertidur. Aku tak pernah tahu bagaimana aku bisa jatuh tertidur. Yang aku tahu aku hanya tertelan ke dalam dunia mimpiku, yang terkadang menjadi dunia yang kuidam – idamkan atau bahkan menjadi sebuah bencana. Aku terlempar ketengah – tengah konflik yang tak pernah aku pahami. Semuanya berputar – putar di sekelilingku. Orang – orang yang kukenal maupun yang tak pernah kulihat sebelumnya. Aku tak pernah tahu apa penyebab semua kegaduhan ini. Aku hanya terus saja mengikuti alur cerita seakan – akan aku tahu segalanya. Di sini aku tak bisa mengendalikan diri. Ketika aku terus berlari mengikuti apa yag sedang terjadi, tiba – tiba semuanya berubah. Konflik berganti lagi. aku melompat – lompat terus, menjadi tokoh dalam setiap cerita hanya dalam hitungan jam. Tak pernah ada penyelesaian  dalam dunia itu. Konflik hanya dibiarkan menjadi konflik. Tanpa pernah ada awal dan akhir. Selalu berakhir dengan kembalinya aku ke dalam kenyataan. Lalu di manakah dunia yang semalam aku arungi? Terkadang aku ingin tahu kelanjutan kehidupan itu, atau tepatnya ilusi diriku di dunia itu. Tetapi aku tak pernah lagi sanggup menemukannya walaupun aku berulang kali memejamkan mata dan jatuh ke dalam ketidak sadaran. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar